Kampanye Melecehkan Pendiri NU

WARKOPBEKASI.COM Kampanye Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diselengarakan di Malang mendapat kecaman keras dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Pasalnya, dalam panggung kampanye terpampang foto besar pendiri NU, Hadtarus Syech KH Hasyim Asy'ari, tapi diisi hiburan orkes dengan penyanyi yang hanya mengenakan pakaian tak layak, dengan rok di atas lutut sehingga seolah-olah sengaja ingin memberi suguhan pornoaksi kepada Mbah Hasyim.

Berdasarkan sumber, foto kampanye yang terkesan melecehkan pendiri ormas keagamaan terbesar di Indonesia itu kali pertama diunggah melalui media jejaring sosial Facebook, Minggu (23/3) malam.

Sayangnya, pengunggah gambar ketika dikomentari soal lokasi kejadian dan dilakukan oleh partai apa, enggan memberikan jawaban. Namun pengunggah foto itu bukanlah orang sembarangan karena dia termasuk salah satu kiai muda ternama di Yogyakarta. Bahkan pernah menjadi orang dekat istana kepresidenan ketika KH Abdurrahman Wahid menjabat sebagai Presiden RI ke empat.

Diantara komentar foto yang beri judul, "Mbah Hasyim dan Rok Pendek" adalah Andi Muawiyah amli Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB.

"Ini bukan penampakan seperti dua foto partai sebelumnya. Jadi not compare Bro. Abang sudah bertanya foto ini dimana dan kapan? Seandainya abang ada di tempat itu tentulah penyanyinya abang suruh pakai jilbab dulu," cetus Andi.

Sementara itu, Koordinator Gusdurian Jatim, Gus Aan Anshori ketika dimintai komentar menyatakan bahwa dirinya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan puluhan juta warga Nahdliyin, lebih-lebih ribuan santri dan alumni Pesantren Tebuireng Jombang saat melihat hal ini.

"Gambar ini menunjukkan bentuk penghormatan yang tidak cukup pantas. Siapapun yang mengkapitalisasi gambar Mbah Hasyim dan pendiri NU lainnya, akan menuai karma politik pada Pemilu 9 April nanti," tegas pria asli Jombang ini.

Secara terpisah, Rais Syuriyah PWNU Jatim, KH Miftahul Akhyar ketika dimintai komentar soal foto tersebut.

"Innalillahi Wa Inna Ilahi Rajiun. Subhanallah Wa'atubu Ilaihi," jawab pengasuh Ponpes Miftahus Sunnah Surabaya melalui pesan singkatnya